Monday, 13 February 2017

Dampak logistik terhadap fasilitas intermodal

Dampak logistik terhadap fasilitas intermodal yaitu sebagai berikut:
a.       Mengurangi kemacetan
Ø  Dalam hal ini jika kita menggunakan fasilitas intermodal otomatisnya akan mengurangi kemacetan karena bisa memperkecil pergerakan.
b.      Meningkatkan kecepatan dalam pengiriman barang
Ø  Dengan adanya logistik angkutan barang maka akan meningkatkan pengiriman terhadap barang tersebut, karena pada intinya logistik ini di atur oleh sistem.
c.       Penanganan biaya cukai yang efesien
Ø  Dengan adanya logistik akan mengurangi biaya terhadap pengiriman barang dan jasa.
d.      Meningkatkan keamanan dan keselamatan
Ø  Barang yang dikirim akan lebih aman karena tersedia fasilitas yang cukup baik sehingga tidak terjadi kerusakan dan kehilangan barang barang dalam distribusi.
e.       Meningkatkan conectivitas

Ø  Dalam hal ini sistem informasi dan komunikasi yang dimiliki atau digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan sehingga memperlancar proses distribusi.

MAKALAH TENTANG BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
            Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan.
            Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vitaldalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
            Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi (economy of scope), dan keterkaitan (interconnectedness) harus tetap menjadi pertimbangan dalam pengembangan transportasi dalam kerangka desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap didengungkan akhir-akhir ini.Berdasarkan pertimbangan tersebut kami akan mengkaji masalah ekonomi transportasi secara terperinci dalam bentuk Biaya Operasi Kendaraan ( BOK ) berdasarkan hasil observasi lapangan .
1.2 TUJUAN
Ø  Untuk mengetaui secara umum tentang karakteristik dari dunia transportasi secara keseluruhan terutama pada bagian distribusi transportasi.
Ø  Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesia saat ini, terutama distribusi transportasi.
Ø  Sebagai tugas kelompok pada mata kuliah “Pengantar Ekonomi Transportasi”.
1.3  LOKASI OBSERVASI
Lokasi dalam observasi ini adalah Jl.TP.Nyak Makam , Lampineung, Banda Aceh.









Titik akhir
Titik akhir
 















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
            Biaya Operasi Kendaraan (BOK) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Biaya operasi kendaraan terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah (tetap walaupun terjadi perubahan pada volume produksi jasa sampai ke tingkat tertentu) sedangkan biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang berubah apabila terjadi perubahan pada volume produksi jasa.
            Dalam penetapan nilai operasi kendaraan, Button (1993) menyatakan bahwa penetapan harga layanan transportasi (pricing) bertujuan untuk memaksimasi kepentingan penyedia jasa transportasi dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat (maximizing welfare). Kondisi ini akan stabil untuk jangka panjang atau Long Run Marginal Cost (LRMC). LRMC merupakan komponen biaya yang mempengaruhi penetapan harga dengan memperhatikan biaya-biaya kapital atau biaya-biaya tetap lainnya yang mempengaruhi kelangsungan kendaraan pada kondisi yang akan datang.
2.2 METODE OBSERVASI
2.2.1 Survey kecepatan lalu lintas
            Dalam observasi ini kami memilih objek observasi di Jl.TP.Nyak Makam. Observasi dalam hal ini yaitu survey kecepatan lalu lintas. Metode observasinya dengan mengambil tinjauan dititik awal dan titik akhir. Titik awal dimulai dari depan mesjid lampineung dan di akhiri di simpang BPKP. Model kendaraan yang kami tinjau yaitu golongan I dan golongan II B. Jalan tersebut tidak dilewati oleh  bus. Jadi tinjauannya hanya terdiri dari dua model kendaraan.






Tabel 2.1 Data Observasi Kecepatan Kendaraan
No
Jenis kendaraan
Plat kendaraan
Jarak (m)
T.awal
T.akhir
Waktu (m)
waktu (s)
Kecepatan (m/s)
(a)
(b)
(c)

1
CRV
557  J
1500
16,2
16,24
4
240,00
6
2
SEDAN
709 NA
1500
16,22
16,24
2
120,00
13
3
TRUCK
8596 LR
1500
16,24
16,27
3
180,00
8
4
JAZZ
583 VA
1500
16,32
16,34
2
120,00
13
5
KAPSUL
471 PE
1500
16,34
16,37
3
180,00
8
6
SEDAN
916 AL
1500
16,38
16,41
3
180,00
8
7
KIJANG
557 LH
1500
16,39
16,42
3
180,00
8
8
PICK UP
8157 AS
1500
16,41
16,43
2
120,00
13
9
AVANZA
654 AG
1500
16,42
16,45
3
180,00
8
10
KAPSUL
306 NZ
1500
16,46
16,49
3
180,00
8
11
PICK UP
8229 KV
1500
16,47
16,49
2
120,00
13
12
TRUCK
8186 AO
1500
16,49
16,51
2
120,00
13
13
TRUCK
8422 KC
1500
16,5
16,52
2
120,00
13
14
CARRY
8233 AA
1500
16,52
16,54
2
120,00
13
15
TRUCK
9114 AA
1500
16,53
16,56
3
180,00
8
16
TRUCK
8786 AO
1500
16,53
16,59
6
360,00
4
17
TRUCK
8621 PZ
1500
16,56
16,59
3
180,00
8


  
2.3 BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK)
Model kendaraan terdiri dari :
·         Golongan I                  : Jenis sedan/minibus
·         Golongan II A                        : Bus
·         Golongan II B             : Truck
            Dari objek observasi terdiri dari dua model yaitu Golongan I dan Golongan III dikarenakan jalan yang menjadi tempat observasi kami tidak dilewati oleh Model Golongan II A (bus). Berikut adalah hitungan biaya operasi kendaraan untuk panjang ruas jalan yaitu 1,5 km.
2.3.1 Nilai BOK untuk kecepatan rata-rata kendaraan
Tabel 2.2 Pengambilan  model
No
Jenis kendaraan
Jarak (m)
Waktu (m)
waktu (s)
Kecepatan (m/s)
Kecepatan (km/jam)
(a)
1
TRUK
1500
3,17
190,00
8
2,19
2
SEDAN
1500
2,64
158,18
9
2,63

Persamaan Konsumsi Bahan Bakar
Sedan  : Y = 0,05693.S2 - 6,42593.S + 269,18576 = 252.6542
                  = 252.6542 x Rp. 7300/liter (bensin) = 1.844.375,66/1000 km = Rp. 1.850/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 1.850 = Rp. 2775
Truk  :  Y = 0,21557.S2 - 24,17699.S + 947,80882 = 895.8258
                 = 895.8258 x Rp. 6.900/liter (solar) = 6.181.198,02/1000 km = Rp. 6.180/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 6.180 = Rp. 9270
Y = konsumsi bahan bakar (liter per 1000 km)
Persamaan Biaya Konsumsi Oli Mesin
Sedan  : Y = 0,00037S2 - 0,04070.S + 2,20403 = 2,099389
                  = 2,099389 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 73.478,615/1000 km = Rp. 100/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 100 = Rp. 150,00
Truk     : Y = 0,00188S2 - 0,22035.S + 12,06488 = 11.5907
                  = 11.5907 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 405.674,5/1000km = Rp. 400/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 400 = Rp. 600,00
Y = konsumsi oli mesin (liter per 1000 km)
Persamaan Biaya Pemakaian Ban
Sedan  : Y = 0,0008848.S - 0,0045333 = 0.002202649
                  = 0.002202649 x Rp. 800.000/ban (asumsi) = Rp. 1.762,1192/1000km
                  = Rp. 2,00/km
            Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 2 = Rp. 3,00
Truk     : Y = 0,0015553.S - 0,0059333 = 0.002522554
                  = 0.002522554 x Rp. 2.000.000/ban (asumsi) = Rp. 5.045,108/1000km
                  = Rp. 5,00/km
            Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 5 = Rp. 8,00
Y = pemakaian satu ban (per 1000 km)
Persamaan Biaya Pemeliharaan
Sedan  : Y = 0,0000064S - 0,0005567 = 0.000573558
                 = 0.000573558 x 2.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 1.147,116/1000km
                 = Rp. 1,15/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 1,15 = Rp. 2
Truk     : Y = 0,0000191S - 0,00115400 = 0.000195886
                 = 0.000195886 x 5.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 979,43/1000km
                 = Rp. 1,00
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 1 = Rp. 2
Y = biaya suku cadang berdasarkan harga kendaraan yang dapat didepresikan (per 1000 km)
Persamaan Biaya Mekanik (Montir)
Sedan  : Y = 0,00362S + 0,36267 = 0,372
                 = 0,372 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = Rp. 11.160/1000km = Rp. 11,16/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 11,16 = Rp. 17
Truk     : Y = 0,01511S + 1,21200 = 1,245
                 = 1,245 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = 37.350/1000km = Rp. 37,35/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 37,35 = Rp. 56,00
Y = jam kerja mekanik (per 1000 km)
Persamaan Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Sedan  : Y = 1/(2,5 S+100) = 0.009382
                 = 0.009382 x  Rp 500.000 (asumsi) = Rp.4.691/1000km = Rp. 5,00/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 5,00 = Rp. 8,00
Truk     : Y = 1/(6,5 S+210) = 0.004481
                 = 0.004481 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 4.481/1000km = Rp. 4,50/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 4,50 = Rp. 7,00
Y = depresiasi per 1000 km berdasarkan harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan Biaya Suku Bunga
Sedan  : Y = 150/(500 S) = 0.113891
                 = 0.113891 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 113.891/1000km = Rp. 114,00/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 114,00 = Rp. 140,00
Truk     : Y = 150/(1714,28571 S) = 0.0399
                  = 0.0399 x Rp. 2.000.000 (asumsi) = Rp. 79.800/100km = Rp. 80,00/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 80,00 = Rp. 120,00
Y = biaya akibat suku bunga per 1000 km berdasarkan setengah harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan Biaya Waktu Perjalanan Awak (Crew) Kendaraan
Truk     : Y = 1000/S = 456,621
                 = 456,621 x Rp. 2000 (asumsi) = Rp. 913.242/1000km = Rp. 913.24/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 913.24 = Rp. 1.370
Y = waktu perjalanan crew kendaraan (per 1000 km) kendaraan baru
Overhead (Biaya Tak Terduga)
Truk = 10 % dari sub total
        = 10 % x (11.433) = Rp. 1.143,00
*Variabel S adalah kecepatan dari kendaraan dalam km/jam.
Tabel 2.3 Rekaputasi biaya operasi kendaraan pada kecepatan rata-rata
No
Kebutuhan
Biaya
Sedan (Rp/kend)
Truk (Rp/ kend)
1
Konsumsi bahan bakar
2775
9270
2
Konsumsi oli mesin
150
600
3
Pemakaian ban
3
8
4
Biaya pemeliharaan
2
2
5
Biaya mekanik ( montir)
17
56
6
Penyusutan
8
7
7
Suku Bunga
140
120
8
Perjalanan awak kendaraan
1370
Total

11.433
Overhead

1.143

2.3.2 Nilai BOK untuk kecepatan tertinggi kendaraan
Tabel 2.4 Pengambilan  model
No
Jenis kendaraan
Jarak (m)
Waktu (m)
Waktu (dtk)
Kecepatan (m/s)
Kecepatan (km/jam)
(a)
1
TRUK
1500
6
360
4
1,16
2
SEDAN
1500
4
240
6
1,74

Persamaan Konsumsi Bahan Bakar
Sedan  : Y = 0,05693.S2 - 6,42593.S + 269,18576 = 258,2012
                  = 258,2012 x Rp. 7300/liter (bensin) = 1.884.868,76/1000 km = Rp. 1.885/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 1.885 = Rp. 2827
Truk  :  Y = 0,21557.S2 - 24,17699.S + 947,80882 = 920,115
                 = 920,115 x Rp. 6.900/liter (solar) = 6.348.793,5/1000 km = Rp. 6.350/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 6350 = Rp. 9525
Y = konsumsi bahan bakar (liter per 1000 km)

Persamaan Biaya Konsumsi Oli Mesin
Sedan  : Y = 0,00037S2 - 0,04070.S + 2,20403 = 2,1345
                  = 2,1345 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 74.707,5/1000 km = Rp. 75/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 75 = Rp. 113
Truk     : Y = 0,00188S2 - 0,22035.S + 12,06488 = 11,812
                  = 11,812 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 413.420/1000km = Rp. 414/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 414 = Rp. 621
Y = konsumsi oli mesin (liter per 1000 km)
Persamaan Biaya Pemakaian Ban
Sedan  : Y = 0,0008848.S - 0,0045333 = 0,0030
                  = 0,0030 x Rp. 800.000/ban (asumsi) = Rp. 2400/1000km
                  = Rp. 2,4/km
            Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 2,4 = Rp. 4,00
Truk     : Y = 0,0015553.S - 0,0059333 = 0.0041
                  = 0.0041 x Rp. 2.000.000/ban (asumsi) = Rp. 8.200/1000km
                  = Rp. 8,2/km
            Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 8,2 = Rp. 13
Y = pemakaian satu ban (per 1000 km)
Persamaan Biaya Pemeliharaan
Sedan  : Y = 0,0000064S - 0,0005567 = 0,000568
                 = 0,000568 x 2.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 1.136/1000km
                 = Rp. 1,14/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 1,14 = Rp. 2

Truk     : Y = 0,0000191S - 0,00115400 = 0,000176
                 = 0,000176 x 5.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 880/1000km
                 = Rp. 1,00
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 1 = Rp. 2
Y = biaya suku cadang berdasarkan harga kendaraan yang dapat didepresikan (per 1000 km)
Persamaan Biaya Mekanik (Montir)
Sedan  : Y = 0,00362S + 0,36267 = 0,369
                 = 0,369 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = Rp. 11.070/1000km = Rp. 11,07/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 11,07 = Rp. 17
Truk     : Y = 0,01511S + 1,21200 = 1,229
                 = 1,229 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = 36.870/1000km = Rp. 36,87/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 36,87 = Rp. 56,00
Y = jam kerja mekanik (per 1000 km)

Persamaan Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Sedan  : Y = 1/(2,5 S+100) = 0,00958
                 = 0,00958 x  Rp 500.000 (asumsi) = Rp. 4.790/1000km = Rp. 4,79/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 4,79 = Rp. 8,00
Truk     : Y = 1/(6,5 S+210) = 0,00461
                 = 0,00461 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 4.610/1000km = Rp. 4,61/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 4,61 = Rp. 7,00
Y = depresiasi per 1000 km berdasarkan harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan Biaya Suku Bunga
Sedan  : Y = 150/(500S) = 0,173
                 = 0,173 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 173.000/1000km = Rp. 173,00/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 173,00 = Rp. 260,00
Truk     : Y = 150/(1714,28571S) = 0.0756
                  = 0.0756 x Rp. 2.000.000 (asumsi) = Rp. 151.200/100km = Rp. 151,2/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 151,2 = Rp. 227,00
Y = biaya akibat suku bunga per 1000 km berdasarkan setengah harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan Biaya Waktu Perjalanan Awak (Crew) Kendaraan
Truk     : Y = 1000/S = 864
                 = 864 x Rp. 2000 (asumsi) = Rp. 1.728.000/1000km = Rp. 1.728/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 1.728 = Rp. 2600,00
Y = waktu perjalanan crew kendaraan (per 1000 km) kendaraan baru
Overhead (Biaya Tak Terduga)
Truk = 10 % dari sub total
        = 10 % x (13.051) = Rp. 1.305
*Variabel S adalah kecepatan dari kendaraan dalam km/jam.




Tabel 2.5 Rekaputasi biaya operasi kendaraan tertinggi

No
Kebutuhan
Biaya
Sedan (Rp/kend)
Truk (Rp/ kend)
1
Konsumsi bahan bakar
2827
9525
2
Konsumsi oli mesin
113
621
3
Pemakaian ban
4
13
4
Biaya pemeliharaan
2
2
5
Biaya mekanik ( montir)
17
56
6
Penyusutan
8
7
7
Suku Bunga
260
227
8
Perjalanan awak kendaraan
2600
Total
3.231 
13.051
Overhead

1.305


2.3.3 Nilai BOK untuk kecepatan terendah kendaraan
Tabel 2.6 Pengambilan  model
No
Jenis kendaraan
Jarak (m)
Waktu (m)
Waktu (dtk)
Kecepatan (m/s)
Kecepatan (km/jam)
(a)
1
TRUK
1500
13
780
2
0,53
2
SEDAN
1500
13
780
2
0,53

Persamaan Konsumsi Bahan Bakar
Sedan  : Y = 0,05693.S2 - 6,42593.S + 269,18576 = 265,769
                  = 265,769 x Rp. 7300/liter (bensin) = 1.940.113,7/1000 km = Rp. 1940,11/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 1940,11 = Rp. 2910
Truk  :  Y = 0,21557.S2 - 24,17699.S + 947,80882 = 934,955
                 = 934,955 x Rp. 6.900/liter (solar) = 6.513.289,5/1000 km = Rp. 6513,2/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 6513,2= Rp. 9800
Y = konsumsi bahan bakar (liter per 1000 km)

Persamaan Biaya Konsumsi Oli Mesin
Sedan  : Y = 0,00037S2 - 0,04070.S + 2,20403 = 2,182
                  = 2,182 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 76.370/1000 km = Rp. 76,37/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 76,37 = Rp. 115
Truk     : Y = 0,00188S2 - 0,22035.S + 12,06488 = 11,948
                  = 11,948 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 418.180/1000km = Rp. 418,18/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 418,18 Rp. 630,00
Y = konsumsi oli mesin (liter per 1000 km)
Persamaan Biaya Pemakaian Ban
Sedan  : Y = 0,0008848.S - 0,0045333 = 0,00406
                  = 0,0030 x Rp. 800.000/ban (asumsi) = Rp. 2400/1000km
                  = Rp. 2,4 /km
            Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 2,4 = Rp. 4,00
Truk     : Y = 0,0015553.S - 0,0059333 = 0.0051
                  = 0.0041 x Rp. 2.000.000/ban (asumsi) = Rp. 8200/1000km
                  = Rp. 8,2/km
            Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 8,2 = Rp. 13,00
Y = pemakaian satu ban (per 1000 km)
Persamaan Biaya Pemeliharaan
Sedan  : Y = 0,0000064S - 0,0005567 = 0,00056
                 = 0,00056 x 2.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 1.120/1000km
                 = Rp. 1,12/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 1,12 = Rp. 2
Truk     : Y = 0,0000191S - 0,00115400 = 0,000164
                 = 0,000164 x 5.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 820/1000km
                 = Rp. 0,82
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 0,82 = Rp. 2
Y = biaya suku cadang berdasarkan harga kendaraan yang dapat didepresikan (per 1000 km)
Persamaan Biaya Mekanik (Montir)
Sedan  : Y = 0,00362S + 0,36267 = 0,365
                 = 0,365 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = Rp. 10.950/1000km = Rp. 10,95/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 10,95 = Rp. 17
Truk     : Y = 0,01511S + 1,21200 = 1,221
                 = 1,221 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = 36.630/1000km = Rp. 36,63/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 36,63 = Rp. 55,00
Y = jam kerja mekanik (per 1000 km)
Persamaan Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Sedan  : Y = 1/(2,5 S+100) = 0,00987
                 = 0,00987 x  Rp 500.000 (asumsi) = Rp.4.935/1000km = Rp. 4,93/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 4,93 = Rp. 8,00
Truk     : Y = 1/(6,5 S+210) = 0,00469
                 = 0,00469 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 4.690/1000km = Rp. 4,69/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 4,69 = Rp. 8,00
Y = depresiasi per 1000 km berdasarkan harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan Biaya Suku Bunga
Sedan  : Y = 150/(500S) = 0,562
                 = 0,562 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 562.000/1000km = Rp. 562/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 562 = Rp. 850
Truk     : Y = 150/(1714,28571S) = 0.164
                  = 0.164 x Rp. 2.000.000 (asumsi) = Rp. 328.000/100km = Rp. 328/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 328 = Rp. 500
Y = biaya akibat suku bunga per 1000 km berdasarkan setengah harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan Biaya Waktu Perjalanan Awak (Crew) Kendaraan
Truk     : Y = 1000/S = 1872
                 = 1872 x Rp. 2000 (asumsi) = Rp. 3.744.000/1000km = Rp. 3744/km
             Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp. 3744 = Rp. 5700
Y = waktu perjalanan crew kendaraan (per 1000 km) kendaraan baru
Overhead (Biaya Tak Terduga)
Truk = 10 % dari sub total
        = 10 % x (16.608) = Rp. 1661,00
*Variabel S adalah kecepatan dari kendaraan dalam km/jam
No
Kebutuhan
Biaya
Sedan (Rp/kend)
Truk (Rp/ kend)
1
Konsumsi bahan bakar
2910
9800
2
Konsumsi oli mesin
115
530
3
Pemakaian ban
4
13
4
Biaya pemeliharaan
2
2
5
Biaya mekanik ( montir)
17
55
6
Penyusutan
8
8
7
Suku Bunga
850
500
8
Perjalanan awak kendaraan
5700
Total
3.906
16.608
Overhead
1.661








2.3.4 Penghematan Waktu Perjalanan

            Pada survei ini nilai waktu yang dihitung adalah nilai waktu kendaraan dan nilai waktu orang.
Tabel 2.7 formulir volume lalu lintas
NO
Waktu
Jenis Kendaraan
Sepeda motor
Kendaraan Ringan
Kendaraan Berat
1
15.40 - 15.55
335
117
5
2
15.55 - 16.10
345
81
4
3
16.10 - 16.25
351
93
2
4
16.25 - 16.40
327
76
5
16.40 - 16.55
348
102
7
6
16.55 - 17.10
350
128
1
Total
2056
597
19

Perhitungan nilai waktu kendaraan diperoleh dari rumus berikut :
Nilai waktu (Rp/tahun) = Nilai waktu (Rp/kend/jam) x waktu tempuh (jam) x LHR (kend/hari) x 365 hari

Pedoman penetapan nilai waktu kendaraan berdasarkan IHCM 1995 dengan nilai waktu sebagai berikut :
  1. BOK untuk kecepatan rata-rata ( T : 0,1 )
·         Truk     : 11.433 ken /jam
·         Sedan   : 3.095 kend/jam
  1. BOK untuk kecepatan tertinggi ( T : 0,17 )
·         Truk     : 13.051 kend/jam
·         Sedan   : 3.231 kend/ jam
  1. BOK untuk kecepatan terendah ( T : 0,43 )
·         Truk      : 16.608 kend/jam
·         Sedan   : 3.906 kend/jam
            Adapun untuk lebih jelasnya hasil perhitungan nilai waktu kendaraan dapat dilihat pada Tabel berikut




Tabel 2.8 Nilai waktu kendaraan kecepatan rata-rata
No
Nama Jalan
Waktu
Nilai Waktu
Total
Tempuh
Sedan
Truk
Nilai Waktu
jam
Rp/tahun
Rp/tahun
Rp/tahun
1
Jl. TP. Nyak Makam
0.1
4.288.938,45
504.229,95
88.774.982,59

Tabel 2.9 Nilai waktu kendaraan kecepatan tertinggi
No
Nama Jalan
Waktu
Nilai Waktu
Total
Tempuh
Sedan
Truk
Nilai Waktu
jam
Rp/tahun
Rp/tahun
Rp/tahun
1
Jl. TP. Nyak Makam
0.17
7.727.568,00
772.236,00
88.774.982,59

Tabel 2.10 Nilai waktu kendaraan kecepatan terendah
No
Nama Jalan
Waktu
Nilai Waktu
Total
Tempuh
Sedan
Truk
Nilai Waktu
jam
Rp/tahun
Rp/tahun
Rp/tahun
1
Jl. TP. Nyak Makam
0.43
24.251.572,80
3.281.740,80
88.774.982,59

Sedangkan nilai waktu orang dihitung dengan metode produktifitas berdasarkan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto).

Nilaiwaktu       =        PDRB (tanpamigas)                     
                        (40% x 2100 x jumlahpenduduk)
Dimana            :
            PDRB  = Product Domestic Regional Bruto (Rp);
            40%    =  Proporsipenduduk yang bekerja;
            2100    = diasumsikan sebagai jumlah jam kerja dalam setahun.
           
PDRB Banda Aceh                              = 2.857.645.709.000 Rupiah
Jumlah pendudukkota Banda Aceh     = 224.209 jiwa
Maka,
Nilai waktu orang        =        PDRB (tanpamigas)        
                                    (40% x 2100 x jumlahpenduduk)

                                    =2.857.645.709.000
                                          (40% x 2100 x 224.209)
                                    =    15.173 Rp/jam 

Nilai PDRB dibagi dengan jumlah penduduk dibagi dengan jumlah hari kerja efektif selama setahun sehingga diperoleh nilai waktu orang per jamnya yaitu sebesar Rp. 15.173.

Selanjutnya untuk mendapatkan nilai waktu orang dari masing-masing kendaraan adalah sebagai berikut :
Dengan mengasumsi jumlah orang yaitu MP : 3 orang, Bus : 20 orang dan Truk : 2 orang
Tabel 2.11 Nilai waktu orang untuk kecepatan rata-rata
No
Nama Jalan
Nilai waktu orang
Nilai Waktu
Total
Sedan
Truk
Nilai Waktu
org/jam
Rp/tahun
Rp/tahun
Rp/tahun
1
Jl. TP. Nyak Makam
15173
109.245,60
72.830,40
182.076,00

Tabel 2.12 Nilai waktu orang untuk kecepatan tertinggi
No
Nama Jalan
Nilai waktu orang
Nilai Waktu
Total
Sedan
Truk
Nilai Waktu
org/jam
Rp/tahun
Rp/tahun
Rp/tahun
1
Jl. TP. Nyak Makam
15173
185.717,52
123.811,68
309.529,20

Tabel 2.13 Nilai waktu orang untuk kecepatan tertinggi
No
Nama Jalan
Nilai waktu orang
Nilai Waktu
Total
Sedan
Truk
Nilai Waktu
org/jam
Rp/tahun
Rp/tahun
Rp/tahun
1
Jl. TP. Nyak Makam
15173
469.756,08
313.170,72
782.926,80












BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
            Biaya Operasi Kendaraan (BOK) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Dari objek observasi terdiri dari dua model yaitu Golongan I dan Golongan II B dikarenakan jalan yang menjadi tempat observasi kami tidak dilewati oleh Model Golongan II A (bus). Dalam observasi ini tujuan utamanya adalah untuk mencari biaya operasi dari kendaraan yang ditinjau dengan cara mencatat kecepatan dari kendaraan tersebut. Adapun biaya operasi dalam kendaraan tersebut yaitu sebagai berikut. Biaya operasi kendaraan yang kami hitung dengan panjang ruas jalan 1,5 km terlampir pada bab 2.