BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total
wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10
negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana
transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di
kepulauan ini.
Kebutuhan
transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan
sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang
punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun
di pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem
jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh
integrasi dan keterpaduan jaringan.
Sarana
transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vitaldalam
aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah
yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat
bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai
wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan
wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil
pembangunan yang ada.
Skala
ekonomi (economy of scale),
lingkup ekonomi (economy of scope),
dan keterkaitan (interconnectedness)
harus tetap menjadi pertimbangan dalam pengembangan transportasi dalam kerangka
desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap didengungkan akhir-akhir
ini.Berdasarkan pertimbangan tersebut kami akan mengkaji masalah ekonomi
transportasi secara terperinci dalam bentuk Biaya Operasi Kendaraan ( BOK ) berdasarkan
hasil observasi lapangan .
1.2 TUJUAN
Ø Untuk mengetaui secara umum tentang karakteristik dari
dunia transportasi secara keseluruhan terutama pada bagian distribusi
transportasi.
Ø Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan
transportasi di Indonesia saat ini, terutama distribusi transportasi.
Ø Sebagai tugas kelompok pada mata kuliah “Pengantar
Ekonomi Transportasi”.
1.3
LOKASI OBSERVASI
Lokasi dalam observasi ini adalah Jl.TP.Nyak Makam , Lampineung, Banda
Aceh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
Biaya
Operasi Kendaraan (BOK) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan
dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Biaya operasi
kendaraan terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah (tetap walaupun
terjadi perubahan pada volume produksi jasa sampai ke tingkat tertentu)
sedangkan biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang berubah apabila
terjadi perubahan pada volume produksi jasa.
Dalam
penetapan nilai operasi kendaraan, Button (1993) menyatakan bahwa penetapan
harga layanan transportasi (pricing) bertujuan untuk memaksimasi kepentingan
penyedia jasa transportasi dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan
masyarakat (maximizing welfare). Kondisi ini akan stabil untuk jangka panjang
atau Long Run Marginal Cost (LRMC). LRMC merupakan komponen biaya yang
mempengaruhi penetapan harga dengan memperhatikan biaya-biaya kapital atau
biaya-biaya tetap lainnya yang mempengaruhi kelangsungan kendaraan pada kondisi
yang akan datang.
2.2
METODE OBSERVASI
2.2.1 Survey kecepatan lalu lintas
Dalam
observasi ini kami memilih objek observasi di Jl.TP.Nyak Makam. Observasi dalam
hal ini yaitu survey kecepatan lalu lintas. Metode observasinya dengan
mengambil tinjauan dititik awal dan titik akhir. Titik awal dimulai dari depan
mesjid lampineung dan di akhiri di simpang BPKP. Model kendaraan yang kami
tinjau yaitu golongan I dan golongan II B. Jalan tersebut tidak dilewati oleh bus. Jadi tinjauannya hanya terdiri dari dua
model kendaraan.
Tabel 2.1 Data Observasi Kecepatan
Kendaraan
No
|
Jenis kendaraan
|
Plat kendaraan
|
Jarak (m)
|
T.awal
|
T.akhir
|
Waktu (m)
|
waktu (s)
|
Kecepatan (m/s)
|
(a)
|
(b)
|
(c)
|
|
|||||
1
|
CRV
|
557 J
|
1500
|
16,2
|
16,24
|
4
|
240,00
|
6
|
2
|
SEDAN
|
709 NA
|
1500
|
16,22
|
16,24
|
2
|
120,00
|
13
|
3
|
TRUCK
|
8596 LR
|
1500
|
16,24
|
16,27
|
3
|
180,00
|
8
|
4
|
JAZZ
|
583 VA
|
1500
|
16,32
|
16,34
|
2
|
120,00
|
13
|
5
|
KAPSUL
|
471 PE
|
1500
|
16,34
|
16,37
|
3
|
180,00
|
8
|
6
|
SEDAN
|
916 AL
|
1500
|
16,38
|
16,41
|
3
|
180,00
|
8
|
7
|
KIJANG
|
557 LH
|
1500
|
16,39
|
16,42
|
3
|
180,00
|
8
|
8
|
PICK UP
|
8157 AS
|
1500
|
16,41
|
16,43
|
2
|
120,00
|
13
|
9
|
AVANZA
|
654 AG
|
1500
|
16,42
|
16,45
|
3
|
180,00
|
8
|
10
|
KAPSUL
|
306 NZ
|
1500
|
16,46
|
16,49
|
3
|
180,00
|
8
|
11
|
PICK UP
|
8229 KV
|
1500
|
16,47
|
16,49
|
2
|
120,00
|
13
|
12
|
TRUCK
|
8186 AO
|
1500
|
16,49
|
16,51
|
2
|
120,00
|
13
|
13
|
TRUCK
|
8422 KC
|
1500
|
16,5
|
16,52
|
2
|
120,00
|
13
|
14
|
CARRY
|
8233 AA
|
1500
|
16,52
|
16,54
|
2
|
120,00
|
13
|
15
|
TRUCK
|
9114 AA
|
1500
|
16,53
|
16,56
|
3
|
180,00
|
8
|
16
|
TRUCK
|
8786 AO
|
1500
|
16,53
|
16,59
|
6
|
360,00
|
4
|
17
|
TRUCK
|
8621 PZ
|
1500
|
16,56
|
16,59
|
3
|
180,00
|
8
|
2.3
BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK)
Model kendaraan terdiri dari :
·
Golongan I : Jenis sedan/minibus
·
Golongan II A : Bus
·
Golongan II B : Truck
Dari
objek observasi terdiri dari dua model yaitu Golongan I dan Golongan III
dikarenakan jalan yang menjadi tempat observasi kami tidak dilewati oleh Model
Golongan II A (bus). Berikut adalah
hitungan biaya operasi kendaraan untuk panjang ruas jalan yaitu 1,5 km.
2.3.1 Nilai BOK untuk kecepatan
rata-rata kendaraan
Tabel 2.2 Pengambilan model
No
|
Jenis kendaraan
|
Jarak (m)
|
Waktu (m)
|
waktu (s)
|
Kecepatan (m/s)
|
Kecepatan (km/jam)
|
(a)
|
||||||
1
|
TRUK
|
1500
|
3,17
|
190,00
|
8
|
2,19
|
2
|
SEDAN
|
1500
|
2,64
|
158,18
|
9
|
2,63
|
Persamaan
Konsumsi Bahan Bakar
Sedan
: Y = 0,05693.S2 - 6,42593.S + 269,18576 = 252.6542
= 252.6542 x Rp. 7300/liter (bensin) = 1.844.375,66/1000
km = Rp. 1.850/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
1.850 = Rp. 2775
Truk
: Y = 0,21557.S2 - 24,17699.S
+ 947,80882 = 895.8258
= 895.8258 x Rp. 6.900/liter (solar) = 6.181.198,02/1000
km = Rp. 6.180/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 6.180 = Rp. 9270
Y = konsumsi bahan bakar (liter per 1000
km)
Persamaan
Biaya Konsumsi Oli Mesin
Sedan :
Y = 0,00037S2 - 0,04070.S + 2,20403 = 2,099389
= 2,099389 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 73.478,615/1000
km = Rp. 100/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
100 = Rp. 150,00
Truk :
Y = 0,00188S2 - 0,22035.S + 12,06488 = 11.5907
= 11.5907 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp.
405.674,5/1000km = Rp. 400/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp.
400 = Rp. 600,00
Y = konsumsi oli mesin (liter per 1000
km)
Persamaan
Biaya Pemakaian Ban
Sedan :
Y = 0,0008848.S - 0,0045333 = 0.002202649
= 0.002202649 x Rp. 800.000/ban (asumsi) = Rp.
1.762,1192/1000km
= Rp. 2,00/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km =
1,5 x Rp. 2 = Rp. 3,00
Truk :
Y = 0,0015553.S - 0,0059333 = 0.002522554
= 0.002522554 x Rp. 2.000.000/ban (asumsi) = Rp. 5.045,108/1000km
= Rp. 5,00/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 5 = Rp. 8,00
Y = pemakaian satu ban (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Pemeliharaan
Sedan :
Y = 0,0000064S - 0,0005567 = 0.000573558
= 0.000573558 x 2.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp.
1.147,116/1000km
= Rp. 1,15/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 1,15 = Rp. 2
Truk :
Y = 0,0000191S - 0,00115400 = 0.000195886
= 0.000195886 x 5.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 979,43/1000km
= Rp. 1,00
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 1 = Rp. 2
Y = biaya suku cadang berdasarkan harga kendaraan
yang dapat didepresikan (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Mekanik (Montir)
Sedan :
Y = 0,00362S + 0,36267 = 0,372
= 0,372 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = Rp. 11.160/1000km
= Rp. 11,16/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 11,16 = Rp. 17
Truk :
Y = 0,01511S + 1,21200 = 1,245
= 1,245 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = 37.350/1000km
= Rp. 37,35/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 37,35 = Rp. 56,00
Y = jam kerja mekanik (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Sedan :
Y = 1/(2,5 S+100) = 0.009382
= 0.009382 x Rp 500.000 (asumsi) = Rp.4.691/1000km =
Rp. 5,00/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 5,00 = Rp. 8,00
Truk :
Y = 1/(6,5 S+210) = 0.004481
= 0.004481 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 4.481/1000km
= Rp. 4,50/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 4,50 = Rp. 7,00
Y = depresiasi per 1000 km berdasarkan harga
kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan
Biaya Suku Bunga
Sedan :
Y = 150/(500 S) = 0.113891
= 0.113891 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp.
113.891/1000km = Rp. 114,00/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 114,00 = Rp. 140,00
Truk :
Y = 150/(1714,28571 S) = 0.0399
= 0.0399 x Rp. 2.000.000 (asumsi) = Rp. 79.800/100km
= Rp. 80,00/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 80,00 = Rp. 120,00
Y = biaya akibat suku bunga per 1000 km
berdasarkan setengah harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan
Biaya Waktu Perjalanan Awak (Crew) Kendaraan
Truk :
Y = 1000/S = 456,621
= 456,621
x Rp. 2000 (asumsi) = Rp. 913.242/1000km = Rp. 913.24/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 913.24 = Rp. 1.370
Y = waktu perjalanan crew kendaraan (per
1000 km) kendaraan baru
Overhead (Biaya Tak Terduga)
Truk = 10 % dari sub total
= 10 % x (11.433) = Rp. 1.143,00
*Variabel S adalah kecepatan dari kendaraan
dalam km/jam.
Tabel 2.3 Rekaputasi biaya
operasi kendaraan pada kecepatan rata-rata
No
|
Kebutuhan
|
Biaya
|
|
Sedan (Rp/kend)
|
Truk (Rp/ kend)
|
||
1
|
Konsumsi bahan
bakar
|
2775
|
9270
|
2
|
Konsumsi oli mesin
|
150
|
600
|
3
|
Pemakaian ban
|
3
|
8
|
4
|
Biaya pemeliharaan
|
2
|
2
|
5
|
Biaya mekanik (
montir)
|
17
|
56
|
6
|
Penyusutan
|
8
|
7
|
7
|
Suku Bunga
|
140
|
120
|
8
|
Perjalanan awak
kendaraan
|
1370
|
|
Total
|
|
11.433
|
|
Overhead
|
|
1.143
|
2.3.2 Nilai BOK untuk kecepatan
tertinggi kendaraan
Tabel 2.4 Pengambilan model
No
|
Jenis kendaraan
|
Jarak (m)
|
Waktu (m)
|
Waktu (dtk)
|
Kecepatan (m/s)
|
Kecepatan (km/jam)
|
(a)
|
||||||
1
|
TRUK
|
1500
|
6
|
360
|
4
|
1,16
|
2
|
SEDAN
|
1500
|
4
|
240
|
6
|
1,74
|
Persamaan
Konsumsi Bahan Bakar
Sedan
: Y = 0,05693.S2 - 6,42593.S + 269,18576 = 258,2012
= 258,2012 x Rp. 7300/liter (bensin) = 1.884.868,76/1000
km = Rp. 1.885/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 1.885
= Rp. 2827
Truk
: Y = 0,21557.S2 - 24,17699.S
+ 947,80882 = 920,115
= 920,115 x Rp. 6.900/liter (solar) = 6.348.793,5/1000
km = Rp. 6.350/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x 6350
= Rp. 9525
Y = konsumsi bahan bakar (liter per 1000
km)
Persamaan
Biaya Konsumsi Oli Mesin
Sedan :
Y = 0,00037S2 - 0,04070.S + 2,20403 = 2,1345
= 2,1345 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 74.707,5/1000
km = Rp. 75/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp.
75 = Rp. 113
Truk :
Y = 0,00188S2 - 0,22035.S + 12,06488 = 11,812
= 11,812 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 413.420/1000km =
Rp. 414/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 414 = Rp. 621
Y = konsumsi oli mesin (liter per 1000
km)
Persamaan
Biaya Pemakaian Ban
Sedan :
Y = 0,0008848.S - 0,0045333 = 0,0030
= 0,0030 x Rp. 800.000/ban (asumsi) = Rp. 2400/1000km
= Rp. 2,4/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 2,4 = Rp. 4,00
Truk :
Y = 0,0015553.S - 0,0059333 = 0.0041
= 0.0041 x Rp. 2.000.000/ban (asumsi) = Rp. 8.200/1000km
= Rp. 8,2/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 8,2 = Rp. 13
Y = pemakaian satu ban (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Pemeliharaan
Sedan :
Y = 0,0000064S - 0,0005567 = 0,000568
= 0,000568 x 2.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 1.136/1000km
= Rp. 1,14/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 1,14 = Rp. 2
Truk :
Y = 0,0000191S - 0,00115400 = 0,000176
= 0,000176 x 5.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 880/1000km
= Rp. 1,00
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 1 = Rp. 2
Y = biaya suku cadang berdasarkan harga
kendaraan yang dapat didepresikan (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Mekanik (Montir)
Sedan :
Y = 0,00362S + 0,36267 = 0,369
= 0,369 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = Rp. 11.070/1000km = Rp.
11,07/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x Rp.
11,07 = Rp. 17
Truk :
Y = 0,01511S + 1,21200 = 1,229
= 1,229 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = 36.870/1000km = Rp. 36,87/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 36,87 = Rp. 56,00
Y = jam kerja mekanik (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Sedan :
Y = 1/(2,5 S+100) = 0,00958
= 0,00958 x Rp 500.000
(asumsi) = Rp. 4.790/1000km = Rp. 4,79/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 4,79 = Rp. 8,00
Truk :
Y = 1/(6,5 S+210) = 0,00461
= 0,00461 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 4.610/1000km = Rp.
4,61/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 4,61 = Rp. 7,00
Y = depresiasi per 1000 km berdasarkan
harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan
Biaya Suku Bunga
Sedan :
Y = 150/(500S) = 0,173
= 0,173 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 173.000/1000km
= Rp. 173,00/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 173,00 = Rp. 260,00
Truk :
Y = 150/(1714,28571S) = 0.0756
= 0.0756 x Rp. 2.000.000 (asumsi) = Rp. 151.200/100km
= Rp. 151,2/km
Jadi, untuk jarak 1,5
km = 1,5 x Rp. 151,2 = Rp. 227,00
Y = biaya akibat suku bunga per 1000 km
berdasarkan setengah harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan
Biaya Waktu Perjalanan Awak (Crew) Kendaraan
Truk :
Y = 1000/S = 864
= 864
x Rp. 2000 (asumsi) = Rp. 1.728.000/1000km = Rp. 1.728/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 1.728 = Rp. 2600,00
Y = waktu perjalanan crew kendaraan (per
1000 km) kendaraan baru
Overhead (Biaya Tak Terduga)
Truk = 10 % dari sub total
= 10 % x (13.051) = Rp. 1.305
*Variabel S adalah kecepatan dari
kendaraan dalam km/jam.
Tabel 2.5 Rekaputasi biaya
operasi kendaraan tertinggi
No
|
Kebutuhan
|
Biaya
|
|
Sedan (Rp/kend)
|
Truk (Rp/ kend)
|
||
1
|
Konsumsi bahan bakar
|
2827
|
9525
|
2
|
Konsumsi oli mesin
|
113
|
621
|
3
|
Pemakaian ban
|
4
|
13
|
4
|
Biaya pemeliharaan
|
2
|
2
|
5
|
Biaya mekanik ( montir)
|
17
|
56
|
6
|
Penyusutan
|
8
|
7
|
7
|
Suku Bunga
|
260
|
227
|
8
|
Perjalanan awak kendaraan
|
2600
|
|
Total
|
3.231
|
13.051
|
|
Overhead
|
|
1.305
|
2.3.3
Nilai BOK untuk kecepatan terendah kendaraan
Tabel 2.6 Pengambilan model
No
|
Jenis kendaraan
|
Jarak (m)
|
Waktu (m)
|
Waktu (dtk)
|
Kecepatan (m/s)
|
Kecepatan (km/jam)
|
(a)
|
||||||
1
|
TRUK
|
1500
|
13
|
780
|
2
|
0,53
|
2
|
SEDAN
|
1500
|
13
|
780
|
2
|
0,53
|
Persamaan
Konsumsi Bahan Bakar
Sedan
: Y = 0,05693.S2 - 6,42593.S + 269,18576 = 265,769
= 265,769 x Rp. 7300/liter (bensin) =
1.940.113,7/1000 km = Rp. 1940,11/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
1940,11 = Rp. 2910
Truk
: Y = 0,21557.S2 - 24,17699.S
+ 947,80882 = 934,955
= 934,955 x Rp. 6.900/liter (solar) =
6.513.289,5/1000 km = Rp. 6513,2/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
6513,2= Rp. 9800
Y = konsumsi bahan bakar (liter per 1000
km)
Persamaan
Biaya Konsumsi Oli Mesin
Sedan :
Y = 0,00037S2 - 0,04070.S + 2,20403 = 2,182
= 2,182 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp.
76.370/1000 km = Rp. 76,37/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 76,37 = Rp. 115
Truk :
Y = 0,00188S2 - 0,22035.S + 12,06488 = 11,948
= 11,948 x Rp. 35.000/liter (asumsi) = Rp. 418.180/1000km =
Rp. 418,18/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 418,18 Rp. 630,00
Y = konsumsi oli mesin (liter per 1000
km)
Persamaan
Biaya Pemakaian Ban
Sedan :
Y = 0,0008848.S - 0,0045333 = 0,00406
= 0,0030 x Rp. 800.000/ban (asumsi) = Rp. 2400/1000km
= Rp. 2,4 /km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 2,4 = Rp. 4,00
Truk :
Y = 0,0015553.S - 0,0059333 = 0.0051
= 0.0041 x Rp. 2.000.000/ban (asumsi) = Rp.
8200/1000km
= Rp. 8,2/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 8,2 = Rp. 13,00
Y = pemakaian satu ban (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Pemeliharaan
Sedan :
Y = 0,0000064S - 0,0005567 = 0,00056
= 0,00056 x 2.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 1.120/1000km
= Rp. 1,12/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 1,12 = Rp. 2
Truk :
Y = 0,0000191S - 0,00115400 = 0,000164
= 0,000164 x 5.000.000/suku cadang (asumsi) = Rp. 820/1000km
= Rp. 0,82
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 0,82 = Rp. 2
Y = biaya suku cadang berdasarkan harga
kendaraan yang dapat didepresikan (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Mekanik (Montir)
Sedan :
Y = 0,00362S + 0,36267 = 0,365
= 0,365 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = Rp. 10.950/1000km = Rp.
10,95/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 10,95 = Rp. 17
Truk :
Y = 0,01511S + 1,21200 = 1,221
= 1,221 x Rp. 30.000/jam (asumsi) = 36.630/1000km = Rp. 36,63/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 36,63 = Rp. 55,00
Y = jam kerja mekanik (per 1000 km)
Persamaan
Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Sedan :
Y = 1/(2,5 S+100) = 0,00987
= 0,00987 x Rp 500.000
(asumsi) = Rp.4.935/1000km = Rp. 4,93/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 4,93 = Rp. 8,00
Truk :
Y = 1/(6,5 S+210) = 0,00469
= 0,00469 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp. 4.690/1000km = Rp.
4,69/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 4,69 = Rp. 8,00
Y = depresiasi per 1000 km berdasarkan
harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan
Biaya Suku Bunga
Sedan :
Y = 150/(500S) = 0,562
= 0,562 x Rp. 1.000.000 (asumsi) = Rp.
562.000/1000km = Rp. 562/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 562 = Rp. 850
Truk :
Y = 150/(1714,28571S) = 0.164
= 0.164 x Rp. 2.000.000 (asumsi) = Rp.
328.000/100km = Rp. 328/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 328 = Rp. 500
Y = biaya akibat suku bunga per 1000 km
berdasarkan setengah harga kendaraan yang dapat didepresiasikan.
Persamaan
Biaya Waktu Perjalanan Awak (Crew) Kendaraan
Truk :
Y = 1000/S = 1872
= 1872 x Rp. 2000 (asumsi) = Rp.
3.744.000/1000km = Rp. 3744/km
Jadi, untuk jarak 1,5 km = 1,5 x
Rp. 3744 = Rp. 5700
Y = waktu perjalanan crew kendaraan (per
1000 km) kendaraan baru
Overhead (Biaya Tak Terduga)
Truk = 10 % dari sub total
= 10 % x (16.608)
= Rp. 1661,00
*Variabel S adalah kecepatan dari
kendaraan dalam km/jam
No
|
Kebutuhan
|
Biaya
|
|
Sedan (Rp/kend)
|
Truk (Rp/ kend)
|
||
1
|
Konsumsi bahan bakar
|
2910
|
9800
|
2
|
Konsumsi oli mesin
|
115
|
530
|
3
|
Pemakaian ban
|
4
|
13
|
4
|
Biaya pemeliharaan
|
2
|
2
|
5
|
Biaya mekanik ( montir)
|
17
|
55
|
6
|
Penyusutan
|
8
|
8
|
7
|
Suku Bunga
|
850
|
500
|
8
|
Perjalanan awak kendaraan
|
5700
|
|
Total
|
3.906
|
16.608
|
|
Overhead
|
1.661
|
2.3.4 Penghematan Waktu Perjalanan
Pada survei ini nilai waktu
yang dihitung adalah nilai waktu kendaraan dan nilai waktu orang.
Tabel 2.7 formulir volume lalu lintas
NO
|
Waktu
|
Jenis Kendaraan
|
||
Sepeda motor
|
Kendaraan Ringan
|
Kendaraan Berat
|
||
1
|
15.40 - 15.55
|
335
|
117
|
5
|
2
|
15.55 - 16.10
|
345
|
81
|
4
|
3
|
16.10 - 16.25
|
351
|
93
|
2
|
4
|
16.25 - 16.40
|
327
|
76
|
|
5
|
16.40 - 16.55
|
348
|
102
|
7
|
6
|
16.55 - 17.10
|
350
|
128
|
1
|
Total
|
2056
|
597
|
19
|
Perhitungan nilai waktu kendaraan diperoleh dari rumus
berikut :
Nilai waktu
(Rp/tahun) = Nilai waktu (Rp/kend/jam) x waktu tempuh (jam) x LHR (kend/hari) x
365 hari
Pedoman penetapan nilai waktu kendaraan berdasarkan IHCM
1995 dengan nilai waktu sebagai berikut :
- BOK untuk kecepatan
rata-rata ( T : 0,1 )
·
Truk : 11.433
ken /jam
·
Sedan : 3.095
kend/jam
- BOK untuk kecepatan
tertinggi ( T : 0,17 )
·
Truk : 13.051
kend/jam
·
Sedan : 3.231
kend/ jam
- BOK untuk kecepatan
terendah ( T : 0,43 )
·
Truk : 16.608 kend/jam
·
Sedan : 3.906
kend/jam
Adapun
untuk lebih jelasnya hasil perhitungan nilai waktu kendaraan dapat dilihat pada
Tabel berikut
Tabel 2.8 Nilai waktu kendaraan kecepatan rata-rata
No
|
Nama Jalan
|
Waktu
|
Nilai Waktu
|
Total
|
|
Tempuh
|
Sedan
|
Truk
|
Nilai Waktu
|
||
jam
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
||
1
|
Jl. TP. Nyak Makam
|
0.1
|
4.288.938,45
|
504.229,95
|
88.774.982,59
|
Tabel 2.9 Nilai waktu kendaraan kecepatan tertinggi
No
|
Nama Jalan
|
Waktu
|
Nilai Waktu
|
Total
|
|
Tempuh
|
Sedan
|
Truk
|
Nilai Waktu
|
||
jam
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
||
1
|
Jl. TP. Nyak Makam
|
0.17
|
7.727.568,00
|
772.236,00
|
88.774.982,59
|
Tabel 2.10 Nilai waktu kendaraan kecepatan terendah
No
|
Nama Jalan
|
Waktu
|
Nilai Waktu
|
Total
|
|
Tempuh
|
Sedan
|
Truk
|
Nilai Waktu
|
||
jam
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
||
1
|
Jl. TP. Nyak Makam
|
0.43
|
24.251.572,80
|
3.281.740,80
|
88.774.982,59
|
Sedangkan nilai waktu orang dihitung dengan metode
produktifitas berdasarkan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto).
Nilaiwaktu = PDRB (tanpamigas)
(40% x 2100 x
jumlahpenduduk)
Dimana :
PDRB =
Product Domestic Regional Bruto (Rp);
40% = Proporsipenduduk yang bekerja;
2100
= diasumsikan sebagai jumlah jam kerja dalam setahun.
PDRB
Banda Aceh =
2.857.645.709.000 Rupiah
Jumlah pendudukkota Banda
Aceh = 224.209 jiwa
Maka,
Nilai waktu orang =
PDRB (tanpamigas)
(40% x 2100
x jumlahpenduduk)
=2.857.645.709.000
(40% x 2100 x 224.209)
= 15.173
Rp/jam
Nilai PDRB dibagi dengan jumlah penduduk dibagi dengan
jumlah hari kerja efektif selama setahun sehingga diperoleh nilai waktu orang
per jamnya yaitu sebesar Rp. 15.173.
Selanjutnya untuk mendapatkan nilai waktu orang dari
masing-masing kendaraan adalah sebagai berikut :
Dengan mengasumsi jumlah orang yaitu MP : 3 orang, Bus :
20 orang dan Truk : 2 orang
Tabel 2.11 Nilai waktu orang untuk kecepatan rata-rata
No
|
Nama Jalan
|
Nilai waktu orang
|
Nilai Waktu
|
Total
|
|
Sedan
|
Truk
|
Nilai Waktu
|
|||
org/jam
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
||
1
|
Jl. TP. Nyak Makam
|
15173
|
109.245,60
|
72.830,40
|
182.076,00
|
Tabel 2.12 Nilai waktu orang untuk kecepatan tertinggi
No
|
Nama Jalan
|
Nilai waktu orang
|
Nilai Waktu
|
Total
|
|
Sedan
|
Truk
|
Nilai Waktu
|
|||
org/jam
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
||
1
|
Jl. TP. Nyak Makam
|
15173
|
185.717,52
|
123.811,68
|
309.529,20
|
Tabel 2.13 Nilai waktu orang untuk kecepatan tertinggi
No
|
Nama Jalan
|
Nilai waktu orang
|
Nilai Waktu
|
Total
|
|
Sedan
|
Truk
|
Nilai Waktu
|
|||
org/jam
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
Rp/tahun
|
||
1
|
Jl. TP. Nyak Makam
|
15173
|
469.756,08
|
313.170,72
|
782.926,80
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Biaya
Operasi Kendaraan (BOK) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan
dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Dari objek
observasi terdiri dari dua model yaitu Golongan I dan Golongan II B dikarenakan jalan yang
menjadi tempat observasi kami tidak dilewati oleh Model Golongan II A (bus).
Dalam observasi ini tujuan utamanya adalah untuk mencari biaya operasi dari
kendaraan yang ditinjau dengan cara mencatat kecepatan dari kendaraan tersebut.
Adapun biaya operasi dalam kendaraan tersebut yaitu sebagai berikut. Biaya operasi kendaraan yang kami hitung dengan panjang
ruas jalan 1,5 km terlampir pada bab 2.
No comments:
Post a Comment