Tuesday, 31 January 2017

BATCHING PLANT



A.      DESKRIPSI UMUM

Batching plant merupakan alat yang berfungsi untuk mencampur/ memproduksi beton ready mix dalam produksi yang besar. Batching plant digunakan agar produksi beton ready mix tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar, nilai slump test dan strength-nya stabil sesuai yang diharapkan, untuk itu komposisi material harus terkendali. Dalam batching plant ini dipakai tipe dry mixed. Tipe dry mixed yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, pengadukan beton ready mix dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material yang akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix design dengan memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar maupun agregat halus (pasir).
Ukuran kapasitas alat adalah satuan kecepatan produksi dalam meter kubik perjam. Agar batching plant dapat berproduksi sesuai kapasitasnya harus didukung dengan kecepatan pasokan material dan jumlah truk pengangkut (Mixer Truck ) secara berimbang, kira2 untuk type Dry mixed batching plant memiliki kapasitas 40-100 m3/jam . (sumber : PT. Lho-Nga Beton)
Bagian-bagian batching plant antara lain:
Ø  Cement silo, berfungsi untuk tempat penyimpanan semen dan menjaga semen agar tetap baik.
Ø  Belt conveyor, berfungsi untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin.
Ø  Bin, berfungsi sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan bahan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk di tarik ke atas (storage bin).
Ø  Storage bin, digunakan untuk pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu: agregat butir kasar (split), butir menengah (screening), butir halus (pasir), dan fly ash.
Ø  Timbangan pada alat batching plant dibagi menjadi 3 (dua) macam, yaitu: timbangan untuk agregat, timbangan untuk semen, dan timbangan untuk air.
Ø  Dosage pump, digunakan untuk penambahan bahan admixture seperti retarder.
Ø  Tempat penampungan air yang berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada ready mix.

B.       PROSES BATCHING PLANT
Agregat pada batching plant diletakan pada staple material atau storage bin. Baik pada storage bin maupun pada staple material, agregat dipisahkan menjadi empat bagian yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus dan pasir. Sedangkan semen diletakan pada suatu tabung disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga semen dalam keadaan tetap kering. Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat secara manual, semi otomatis atau otomatis. Kapasitas dari batching plant biasanya tiga kali lebih besar dari kapasitas mixing plant.
Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain, dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang-kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.
Beton segar yang baik ialah beton segar yang dapat diaduk, dapat diangkut, dapat dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi pemisahan kerikil dari adukan maupun pemisahan air dan semen dari adukan. Beton keras yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus, dan kembang susutnya kecil.
Dalam hal ini, dapat diperbedakan antara tipe dry mixed, yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, dengan pengadukan beton ready mix yang dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material yang akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix design dengan memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar maupun agregat halus (pasir). Setelah campuran masuk ke concrete mixer , campuran beton tersebut di bawa ke lab untuk di uji slump , dan setelah itu baru di bawa ke konsumen.
C.      ALAT BERAT PADA BATCHING PLANT
Alat-alat berat yang dibutuhkan pada Batching Plant antara lain:
Ø  Dump truck yang berfungsi untuk mengangkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari quarry menuju ke base camp.
Ø  Wheel loader yang berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin. Wheel loader memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak dengan menggunakan roda karet, sehingga mobilitasnya tergolong cepat.
Ø  Cement truck yang berfungsi sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik semen ke base camp.
Ø  Concrete mixer truck yakni suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer yang fungsinya mengaduk/mencampur campuran beton ready mix, sama dengan alat molen. Concrete mixer truck ini digunakan untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton ke lokasi proyek. Selama pengangkutan, mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. (Sumber : Operator PT. Lho-Nga Beton)



1 comment:

  1. PT. Cahaya Jaya Mandiri Spesialis Pabrikasi Batching plant berbagai macam kapasitas dengan kualitas terbaik , segera hubungi kami di www.batchingplant.net Jual batching plant dry mix, wet mix, batchingplant mobile

    ReplyDelete