A.
DESKRIPSI
UMUM
Batching
plant merupakan alat yang berfungsi untuk mencampur/ memproduksi beton ready
mix dalam produksi yang besar. Batching plant digunakan agar
produksi beton ready mix tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar,
nilai slump test dan strength-nya stabil sesuai yang diharapkan,
untuk itu komposisi material harus terkendali. Dalam batching plant ini dipakai tipe dry mixed. Tipe dry mixed
yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja,
pengadukan beton ready mix dilakukan pada concrete mixer truck.
Semua material yang akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix
design dengan memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam
agregat kasar maupun agregat halus (pasir).
Ukuran kapasitas alat
adalah satuan kecepatan produksi dalam meter kubik perjam. Agar batching plant dapat berproduksi sesuai
kapasitasnya harus didukung dengan kecepatan pasokan material dan jumlah truk
pengangkut (Mixer Truck ) secara
berimbang, kira2 untuk type Dry mixed
batching plant memiliki kapasitas 40-100 m3/jam . (sumber : PT. Lho-Nga Beton)
Bagian-bagian batching plant antara lain:
Ø Cement silo, berfungsi untuk tempat penyimpanan
semen dan menjaga semen agar tetap baik.
Ø Belt conveyor, berfungsi untuk menarik
bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) ke atas dari bin ke storage
bin.
Ø Bin, berfungsi sebagai tempat pengumpulan
bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan
bahan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk di tarik ke
atas (storage bin).
Ø Storage bin, digunakan untuk pemisah fraksi
agregat. Storage bin dibagi menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu: agregat
butir kasar (split), butir menengah (screening), butir
halus (pasir), dan fly ash.
Ø Timbangan pada alat batching
plant dibagi menjadi 3 (dua) macam, yaitu: timbangan untuk agregat,
timbangan untuk semen, dan timbangan untuk air.
Ø Dosage pump, digunakan untuk penambahan bahan admixture
seperti retarder.
Ø Tempat penampungan air yang
berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada ready mix.
B.
PROSES BATCHING PLANT
Agregat pada batching plant diletakan pada staple
material atau storage bin. Baik pada storage bin maupun pada staple material,
agregat dipisahkan menjadi empat bagian yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus dan pasir. Sedangkan semen
diletakan pada suatu tabung disebut cement
silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga semen dalam keadaan tetap kering.
Proses yang dilakukan dalam batching
plant dapat secara manual, semi otomatis
atau otomatis. Kapasitas dari batching plant biasanya tiga kali lebih besar
dari kapasitas mixing plant.
Beton
ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil), atau jenis agregat lain, dan air, dengan semen portland
atau semen hidrolik yang lain, kadang-kadang dengan bahan tambahan (additif)
yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai
menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti
batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan
air.
Beton
segar yang baik ialah beton segar yang dapat diaduk, dapat diangkut, dapat
dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi pemisahan
kerikil dari adukan maupun pemisahan air dan semen dari adukan. Beton keras
yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus, dan kembang
susutnya kecil.
Dalam
hal ini, dapat diperbedakan antara tipe dry mixed, yaitu batching
plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, dengan pengadukan beton ready
mix yang dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material yang
akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix design dengan
memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar
maupun agregat halus (pasir). Setelah
campuran masuk ke concrete mixer ,
campuran beton tersebut di bawa ke lab untuk di uji slump , dan setelah itu
baru di bawa ke konsumen.
C.
ALAT
BERAT PADA BATCHING PLANT
Alat-alat
berat yang dibutuhkan pada Batching Plant antara lain:
Ø Dump truck yang berfungsi untuk mengangkut
bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari quarry
menuju ke base camp.
Ø Wheel loader yang berfungsi
untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus)
dari tempat penumpukan material menuju ke bin. Wheel loader
memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak dengan menggunakan
roda karet, sehingga mobilitasnya tergolong cepat.
Ø Cement truck yang berfungsi
sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik semen ke base camp.
Ø Concrete mixer truck yakni
suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer yang
fungsinya mengaduk/mencampur campuran beton ready mix, sama dengan
alat molen. Concrete mixer truck ini digunakan untuk mengangkut adukan
beton ready mix dari tempat pencampuran beton ke lokasi proyek. Selama
pengangkutan, mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per
menit agar beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. (Sumber : Operator PT.
Lho-Nga Beton)
PT. Cahaya Jaya Mandiri Spesialis Pabrikasi Batching plant berbagai macam kapasitas dengan kualitas terbaik , segera hubungi kami di www.batchingplant.net Jual batching plant dry mix, wet mix, batchingplant mobile
ReplyDelete