Tuesday, 24 January 2017

Asphalt Mixing Plant

1. Definisi

Asphalt Mixing Plant (AMP) adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan material agregat batu.Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan ulang (overlay), umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan asphalt mixing plant untuk produksi material lapis perkerasan seperti asphalt concrete.
Penggunaan Asphalt Mixing Plant dimaksudkan untuk memproduksi material campuran perekerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen). Material batu pecah dan aspal akan dipanaskan secara terpisah sebelum dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini umumnya berkisar 160 derajat celcius.
( Sumber : Alfa Taras Bulba, ST. M.Sc )
Adapun bagian-bagian dari Mixing Plant antara lain :

Ø  Cold Bin (bin dingin), merupakan bak tempat menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang diperlukan dalam memproduksi campuran aspal panas atau hotmix tiap-tiap fraksi agregat ditampung dalam masing-masing bak sendiri-sendiri. Cold bin ditinjauan ini adalah bin terbuka dengan 4 bukaan.
Ø  Pengeluaran dingin, Merupakan alat yang membawa agregat yang keluar dari Cold Bin dengan berat tertentu untuk dibawa ke Elevator dingin.
Ø  Elevator dingin, Merupakan alat yang membawa agregat dari pengeluaran dingin yang dilanjutkan ke pengering untuk diproses lebih lanjut.
Ø  Pengering ,yaitu alat dimana bahan agregat yang sudah ditakar sesuai komposisi yang diinginkan untuk di bakar sampai mencapai suhu 160’C yang fungsinya agar bahan agregat dapat tercampur dengan aspal dengan baik.
Ø  Pengumpul debu,  merupakan alat yang berfungsi untuk mengumpulkan debu-debu dari agregat yang telah dikeringkan.
Ø  Cerobong asap , Untuk mengeluarkan asap dari mesin hasil pemanasan agregat.
Ø  Elevator panas, merupakan alat yang membawa agregat panas untuk diproses lebih lanjut.
Ø  Pengendali gradasi , alat yang digunakan sebagai pengendali gradasi agregat agar komposisi agregat dapat sesuai dengan gradasi yang telah direncanakan
Ø  Bin Panas , bagian ini merupakan suatu penampung agregat panas
Ø  Kotak timbangan,  merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menimbang agregat sehingga komposisi tiap-tiap agregat dapat sesuai dengan perencanaan.
Ø  Unit pencampur (pugmill), alat yang digunakan untuk mencampur aspal dengan agregat yang sudah dipisah-pisahkan sesuai dengan gradasinya masing-masing.
Ø  Penyimpanan filler, bak yang berfungsi sebagai penampung bahan pengisi (filler).
Ø  Penyimpanan bitumen panas , merupakan alat untuk menyimpan bitumen panas.
Ø  Ember penimbang aspal, alat yang digunakan untuk menimbang berat aspal, agar sesuai dengan komposisi yang direncanakan.
Pencampuran agregat panas dengan aspal panas pada peralatan pencampur aspal panas (AMP) tipe batch terjadi di dalam pencampur atau pugmill setelah sejumlah agregat panas yang terdiri dari beberapa fraksi ataupun hanya satu fraksi yang sudah ditimbang dalam jumlah berat tertentu dituangkan ke dalam pugmill kemudian disemprotkan aspal panas ke dalamnya dalam jumlah tertentu sesuai formula yang direncanakan. Adapun tahapan-tahapan dalam campuran aspal antara lain :
Ø  Menampung material agregat dari tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar dalam bin dingin. Menyetelan bukaan pintu pengeluaran agregat dingin untuk memperoleh agregat dingin sejumlah tertentu sesuai yang sudah direncanakan dalam satu satuan waktu. Penyetelan kecepatan putaran motor listrik penggerak conveyor agregat. Biasanya terdapat pada peralatan pencampur aspal panas (AMP) dengan sistem kendali otomatis. Jadi banyak atau sedikitnya agregat yang keluar dari bin dan dibawa conveyor diatur dengan perubahan kecepatan putaran motor listrik penggerak conveyor.
Ø  Agregat dingin dari beberapa fraksi yang sudah ditampung pada ban berjalan kolektor (Collecting Belt Conveyor) selanjutnya dibawa untuk dituangkan ke dalam alat pengering atau dryer dengan cara dibawa oleh ban berjalan (belt conveyor) lainnya, atau dengan cara dibawa oleh elevator dingin (cold elevator).
Ø  Pemanasan agregat di dalam silinder pengering (dryer) dilaksanakan dengan memakai alat penyembur api atau burner yang ditempatkan di muka ujung silinder pengering (dryer) tempat agregat panas keluar. Dengan tekanan yang cukup tinggi solar disemprotkan melalui nozzle pada burner ke dalam silinder pengering.
Ø  Elevator panas atau hot elevator berfungsi sebagai pembawa agregat panas yang keluar dari silinder pengering atau dryer ke saringan (ayakan) panas atau hot screening unit untuk dipilah-pilah sesuai ukuran fraksi masing-masing.
Ø  Agregat panas yang lolos dari saringan panas tersebut masing- masing fraksinya akan mengisi ruangan sendiri-sendiri yang sudah terpisah di dalam bin panas.
Ø  Agregat panas yang lolos saringan ditimbang untuk tiap kali pencampuran .
Ø  Di dalam pencampur atau pugmill ini semua material (dalam keadaan panas) yaitu agregat dan aspal dicampur untuk menghasilkan produk berupa campuran aspal panas atau hotmix.
Ø  Bahan pengisi atau filler dituangkan ke dalam pencampur atau pugmill melalui 2 cara, yaitu melalui penimbangan bersama-sama agregat panas di dalam weigh bin atau ditimbang sendiri dan langsung dituangkan ke dalam pencampuran atau pugmill. Penuangan filler bisa secara mekanis, yaitu dialirkan memakai semacam .
Ø  Aspal yang diperlukan untuk pencampuran disimpan di dalam bak penampung, bisa berbentuk bak kubikal atau bisa juga berbentuk silinder. Aspal yang disimpan di dalam bak penampung aspal dipanaskan untuk memperoleh tingkat keenceran yang cukup guna kemudahan dalam penyemprotan serta bentuk butiran-butiran aspal yang disemprotkan.

     ALAT BERAT PADA MIXING PLANT
Ø  Wheel loader yang berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin. Wheel loader memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak dengan menggunakan roda karet, sehingga mobilitasnya tergolong cepat.
Ø  Haul Truck yang digunakan untuk membawa aspal dari plant ke tempat konstruksi .



No comments:

Post a Comment