Tuesday, 31 January 2017

DEFINISI MANAJEMEN KONSTRUKSI

MANAJEMEN
            Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.


           MANAJEMEN PROYEK
proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentunk bangunan atau infrastruktur. Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material .

          MANAJEMEN KONTRUKSI
            Manajemen kontruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan  konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi.

           POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)
            POAC ( Planning Organizing Actuating dan controlling ) adalah fungsi manajemen yang bersifat umum dan meliputi keseluruhan proses manajerial. Banyak para ahli menambah banyak pengertian dari fungsi manajemen, namun diantara banyak tambahan tersebut.Adapun fungsi dari manajemen ini sebagai berikut:

  • PLANNING (PERENCANAAN)

Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan :
      1.Analisis situasi & identifikasi masalah
2. Menentukan skala prioritas
3. Menentukan tujuan program
4 Menyusun rencana kerja operasional (termasuk didalamnya menyusun anggaran)

  • ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)

 Pengorganisasian adalah  kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi.
 Langkah-langkah Pengorganisasian :
  • Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan organisasi yang harus dicapai)
  • Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi)
  • Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff, serta punishment dan reward yang diterima. Selain itu juga menjelaskan tentang garis koordinasi dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan organisasi)
  • Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan fungsi tiap-tiap staff).

  • ACTUATING (PERGERAKAN)
Actuating (penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi. Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan
Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :
  • Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
  • Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
  • Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
  • Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
  • Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

  • CONTROLLING (PENGENDALIAN/ PENGAWASAN)

Controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Proses controlling meliputi :
1.      Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,
2.      Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
3.      Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
4.      Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
5.      Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
         

      FUNGSI MANAJEMEN                                                                                                                                                
 Manajamen pengelolaan setiap proyek meliputi fungsi dasar manajemen yaitu:
v  Penetapan tujuan (goal setting)
v  Perencanaan (planning)
v  Pengorganisasian (organizing)
v  Pengisian staf (staffing)
v  Pengarahan (directing)
v  Pengawasan (supervising)
v  Pengendalian (controlling)
v  Kordinasi (coordinating)

Penetapan Tujuan (goal setting)
            Dalam menetapkan tujuan utama itu harus di ingat beberapa hal sebagai berikut:
·         Tujuan yang di tetapkan harus realistis.
·         Tujuan yang ditetapkan harus spesifik.
·         Tujuan yang ditetapkan harus terukur dan terbatas waktu
.
Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah perumusan kegiatan –kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan .Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
·         Mengembangkan perencanaan.
·         Menetapkan tujaun proyek dan persyaratan kinerja awal yang diperlukan.
·         Melibatkan semua disiplin manajer dan staff kunci.

Perorganisasian (organizing)
            Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengaturan dan pengelompokan kegiatan proyek kontruksi agar kinerja yang dihasilakan sesuai dengan yang diharapkan.Pengelompokan kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyusun jenis kegiatan dari yang terbesar hingga ke yang terkecil.penyusunan ini di sebut Work Breakdown structure (WBS).kemudian dilanjutkan dengan menetapkan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan disebut Organization Breakdown Structure (OBS).
Pengisian staf (staffing)
            Pengisian staf (staffing) adalah pengerrahan ,penempatan,pelatihan dan pengembangan tenaga kerjadengan tujuan dihasilkan kondisi personel yang tepat (righ people),tepat posisi (right position),dan waktu yang tepat (right time).
Pengarahan (directing)
            Tahap pengarahan adalah kegiatan mobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki agar dapat bergerak secara satu kesatuan sesuai rencana yang telah dibuat,termasuk didalamnya melakukan motivasi dan kordinasi terhadap seluruh staffnya.
Pengawasan (supervising)
Pengawasan (supervising) adalah intraksi lansung antara individu-individu dalam organisati untuk mencapai kinerja dalam tujuan organisaisi.proses ini berlangsung secara continue dari waktu ke waktu guna mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai ,evaluasi kinerja,dan langkah perbaikan.Instrumen pengendalian yang sering digunakan dalam proyek ontruksi adalah diagram batang beserta kurva “S”.

  
MANAJER PROYEK
            Manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Berkaitan dengan pekerjaan seorang manajer, menurut Katz, kemampuan yang diperlukan oleh manajer adalah:
  1. Kemampuan konseptual
  2. Kemampuan interpersonal
  3. Kemampuan administrasi
  4. Kemampuan teknis
Kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang manajer proyek, diantaranya adalah:
  1. Budgeting and Cost Skills: Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
  2. Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan.
  3. Technical Skills: Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek, dsb
  4. Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya.
  5. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.
  6. Negotiating Skills: kemampuan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
  7. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya.

8.      Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. 

No comments:

Post a Comment