Monday, 30 January 2017

makalah tentang metode pelaksanaan gedung

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah / air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya. Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan beserta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing - masing dalam mewujudkan suatu bangunan. Dalam sebuah pekerjaan konstruksi aspek teknologi berperan penting. Umumnya, aplikasi teknologi banyak diterapkan pada metode – metode pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, cepat, praktis dan aman, sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, sehingga target waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Dalam menunjang metode pelaksanaan kontruksi, pekerjaan pertama yang harus dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan merupakan tahap pekerjaan yang harus direncanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah dipersiapkan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek yang bersangkutan. Setelah menerima paket penawaran tender, diadakan pengkajian dan pendalaman terhadap pekerjaan persiapan yang hendak dilaksanakan, seperti :
·         Menganalisis kondisi lokasi
·         Mengumpulkan informasi harga dan tersedianya material serta peralatan
·         Mengumpulkan informasi sumber tenaga kerja dan tingkat upah
·         Mengusahakan jaminan lelang

2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penulisan tugas ini adalah mengidentifikasi Metode Pelaksanaan Konstruksi Gedung dimana beberapa proyek tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut :
·         Proyek Engineering-Konstruksi pada daerah urban
·         Merupakan proyek high rise building
·         Nilai proyek 1 milyar - 10 milyar rupiah
Tujuan penulisan tugas ini adalah menganalisa metode pelaksanaan yang efektif dan efisien dalam menunjang pekerjaan kontruksi.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan tugas ini adalah menganalisa tata letak fasilitas dan sarana proyek, sehingga penulis dapat menarik kesimpulan tentang perencanaan tata letak fasilitas dan sarana proyek yang efektif dan efisien.
dengan batasan permasalahan sebagai berikut :
1. Tata letak fasilitas dan sarana yang akan dianalisa pada sebuah proyek
meliputi tata letak :
·         Pintu Keluar Masuk Proyek
·         Jalan Kerja
·         Kantor Proyek / Direksi Keet
·         Base Camp Staf Proyek dan Barak Pekerja
·         Gudang Material dan Peralatan
·         Los Kerja Besi dan Kayu
·         Tower Crane, Passenger Hoist dan Lift Bahan
·         Disposal Area, Rumah Genset dan Tangki Air
·         Pos Jaga dan Pagar Proyek
2. Lingkup pekerjaan proyek
Dalam penulisan tugas ini, batasan lingkup pekerjaan yang ditinjau pada masing-masing proyek adalah penempatan fasilitas dan sarana proyek pada saat pelaksanaan pekerjaan struktur sampai dengan pekerjaan finishing.





Bab II
                                             Metode Pelaksanaan Konstruksi Gedung               

A. Pekerjaan Persiapan
            a. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
            b. Jalan masuk Proyek
            c. Bangsal kerja dan Direksi keet
            d. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
            e. Pembuatan papan nama proyek
            f. Pemasangan bouwplank
            g. Pengetesan material
            h. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
         1. Pedoman Pelaksanaan
            a. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
                Meliputi pembersihan semua tanaman yang tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar
                pohon yang terkena bangunan dan halaman sekolah disekeliling bangunan, termasuk                   perataan tanah jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke luar lokasi                       pekerjaan.Pembuatan Gudang,

           b. Jalan Masuk Proyek
Memudahkan untuk keluar masuk kendaraan ,baik kendaraan pribadi maupun kendaraan pengangkut material bahan yang digunakan dalam konstruksi.

           c. Bangsal Kerja dan Direksi Keet
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat
melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar
setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Untuk Direksi Keet, dibuat dengan konstruksi semi permanen dengan ukuran
sesuai gambar, luas=21 M2, dilengkapi mobiler sederhana 1 meja tulis,
               beberapa buah kursi duduk, dan 1 lembar triplek tempat menempel gambar.

d. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
               Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air
terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan.
Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama
pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam
PBI NI 2.

e. Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm.
Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat
yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat
1. Nama proyek
2. Pemilik Proyek
3. Lokasi Proyek
4. Jumlah biaya (kontrak)
5. Nama Konsultan Perencana
6. Nama Konsultan Pengawas
7. Nama Pelaksana (Kontraktor)
8. Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

f. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus dan lurus pada
sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya
harus siku.
   g. Pengetesan Material                                                                                                                                                                            Untuk mencari bahan material apa saja yang cocok digunakan dalam konstruksi. Pada umumnya dites dengan alat secara langsung atau tidak langsung.
          h. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
Untuk memudahkan pekerjaan, juga dibutuhkan alat-alat seperti beko, tower crane, mobil pengangkut, dan lain sebagainya.

B.  Pekerjaan Struktur

1. Pekerjaan Tanah
           
            a. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling bangunan).
            b. Septictank dan peresapan
            c. Timbunan kembali galian tanah pondasi
            d. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk pemadatannya.
            e. Perataan tanah sekelilling bangunan
            f. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di syaratkan.

1.1.Pedoman Pelaksanaan
a. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentukgalian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat. Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yangmudah longsor Kontraktor harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.

b. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah yang disyarat dalam Site Plan.

c. Bila ternyata penggalian memebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.

d. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.

e. Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.

f. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

g. Dibawah pondasi, dan dibawah air diurug dengan pasir pasangan setebal 10.

         2. Pekerjaan Pondasi
            Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
            a. pondasi pasangan batu kali/batu belah
            b. pondasi tapak
           
Bentuk konstruksi pondasi batu kali dan pondasi tapak menerus belah antara lain adalah seperti gambar berikut :








a.       Pondasi batu kali                           b. pondasi tapak


2.1. Pedoman pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk asa    pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
b. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir dipasang aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.


         3. Pekerjaan Beton Bertulang
            a. Sloof
            b. Kolom-kolom induk
            c. Kolom-kolom praktis
            d. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.

3.1 Pedoman pelaksanaan
             a. Adukan beton
     Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ketempat pengecoran
                 harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
·         Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
·         Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton
       yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump
b. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkandari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.

4. Struktur Lantai 1
a. Pile Cap
b. Tie Beam
c. Plat Lantai (Slab On Ground)
d. Pekerjaan Kolom

4.1 Pedoman Pelaksanaan
             a. Dasar lantai
                 Dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan
              b.Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa                      pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

5. Struktur Lantai 2
a. Balok Anak
b. Balok Induk
c. Plat Lantai
d. Kolom

6. Struktur Atap
a. Beam
b. Rangka atap
c. Detailing

7. Struktur Tangga
a. Lantai 1 - Lantai 2

8. Pekerjaan Talang


C. Pekerjaan MEP(Mecanical Electrical Plumbing)
         1. Pekerjaan Elektical
            a. Kabel distribusi
            b. Sistem Penerangan & stop kontak
            c. Pekerjaan Penangkal Petir Tipe konsional
            d. Daya listrik PLN

         2. Pekerjaan Elektronik
            a. Instalasi Fire Alarm
            b. Instalasi Telepon
            c. Pekerjaan CCTV sistem

         3. Pekerjaan Plumbing(saluran pembuangan)
            a. Pekerjaan air bersih
            b. Pekerjaan septick tank
        
         4. Pekerjaan Pemadam Kebakaran
            a. Peralatan utama pemadam kebakaran
            b. Instalasi pemipaan Hydrant dan Sprinker

         5. Pekerjaan Sistem Tata Udara (termasuk Pekerjaan Akhir)
            a. Peralatan utama unit AC
            b. Peralatan utama unit FAN
            c. Pekerjaan Instalasi
           
D. Pekerjaan Arsitektur(Finishing/pekerjaan akhir)
         1. Lantai Satu
            a. Pekerjaan dinding luar
            b. Pekerjaan Plaster dinding luar
            c. Pekerjaan finishing dinding luar
            d. Pekerjaan dinding dalam dan partisi
            e. Pekerjaan plaster dan acian dinding dalam
            f. Pekerjaan finishing dinding dalam
            g. Pekerjaan lantai
            h. Pekerjaan plafond
            i.  Pekerjaan Pintu dan jendela
            j.  Pekerjaan lain-lain

         2. Lantai Dua
            a. Pekerjaan dinding luar
            b. Pekerjaan plaster dinding luar
            c. Pekerjaan Finishing dinding luar
            d. Pekerjaan dinding dalam dan partisi
            e. Pekerjaan plaster dan acian dinding dalam
            f . Pekerjaan finishing dinding dalam dan partisi
            g. Pekerjaan lantai
            h. Pekerjaan plafond
            i.  Pekerjaan pintu dan jendela
            j.  Pekerjaan lain-lain

         3. Pekerjaan Atap














BAB III
                                                     KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah / air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya.
2.       Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan konstruksi :

A. Pekerjaan Persiapan
            a. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
            b. Jalan masuk Proyek
            c. Bangsal kerja dan Direksi keet
            d. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
            e. Pembuatan papan nama proyek
            f. Pemasangan bouwplank
            g. Pengetesan material
            h. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
B.  Pekerjaan Struktur
1. Pekerjaan Tanah
            a. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling bangunan).
            b. Septictank dan peresapan
            c. Timbunan kembali galian tanah pondasi
            d. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk pemadatannya.
            e. Perataan tanah sekelilling bangunan
            f. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di syaratkan.


         2. Pekerjaan Pondasi
            Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
            a. pondasi pasangan batu kali/batu belah
            b. pondasi batu bata

         3. Pekerjaan Beton Bertulang
            a. Sloof
            b. Kolom-kolom induk
            c. Kolom-kolom praktis
            d. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.

4. Struktur Lantai 1
a. Pile Cap
b. Tie Beam
c. Plat Lantai (Slab On Ground)
d. Pekerjaan Kolom

5. Struktur Lantai 2
a. Balok Anak
b. Balok Induk
c. Plat Lantai
d. Kolom

6. Struktur Atap
a. Beam
b. Rangka atap
c. Detailing



7. Struktur Tangga
a. Lantai 1 - Lantai 2

8. Pekerjaan Talang

C. Pekerjaan MEP(Mecanical Electrical Plumbing)
         1. Pekerjaan Elektical
            a. Kabel distribusi
            b. Sistem Penerangan & stop kontak
            c. Pekerjaan Penangkal Petir Tipe konsional
            d. Daya listrik PLN

         2. Pekerjaan Elektronik
            a. Instalasi Fire Alarm
            b. Instalasi Telepon
            c. Pekerjaan CCTV sistem

         3.  Pekerjaan Plumbing(saluran pembuangan)
            a. Pekerjaan air bersih
            b. Pekerjaan septick tank
        
         4. Pekerjaan Pemadam Kebakaran
            a. Peralatan utama pemadam kebakaran
            b. Instalasi pemipaan Hydrant dan Sprinker

         5. Pekerjaan Sistem Tata Udara (termasuk Pekerjaan Akhir)
            a. Peralatan utama unit AC
            b. Peralatan utama unit FAN
            c. Pekerjaan Instalasi
           
D. Pekerjaan Arsitektur(Finishing/pekerjaan akhir)
         1. Lantai Satu
            a. Pekerjaan dinding luar
            b. Pekerjaan Plaster dinding luar
            c. Pekerjaan finishing dinding luar
            d. Pekerjaan dinding dalam dan partisi
            e. Pekerjaan plaster dan acian dinding dalam
            f. Pekerjaan finishing dinding dalam
            g. Pekerjaan lantai
            h. Pekerjaan plafond
            i.  Pekerjaan Pintu dan jendela
            j.  Pekerjaan lain-lain

         2. Lantai Dua
            a. Pekerjaan dinding luar
            b. Pekerjaan plaster dinding luar
            c. Pekerjaan Finishing dinding luar
            d. Pekerjaan dinding dalam dan partisi
            e. Pekerjaan plaster dan acian dinding dalam
            f . Pekerjaan finishing dinding dalam dan partisi
            g. Pekerjaan lantai
            h. Pekerjaan plafond
            i.  Pekerjaan pintu dan jendela
            j.  Pekerjaan lain-lain

         3. Pekerjaan Atap

No comments:

Post a Comment